Let's Explore IT !

Kata mbah Bardolo, IT tidak hanya teknik.. IT tidak hanya sains..
Tetapi IT adalah juga seni, humanisme dan cinta....

Monday 17 October 2016

[Kuliah Kapita Selekta 1.5] Tentang Penelitian

Pada bagian ini, kita akan belajar tentang Penelitian. Apa itu penelitian? Dalam bahasa Inggris, penelitian disebut "Research". Re berarti kembali, dan Search berarti menemukan. Jadi re-search bisa dimaknai upaya mencari dan menemukan kembali, inovasi-inovasi baru dalam kehidupan. Produk baru, tidak berarti harus produk belum pernah diciptakan sebelumnya. Tetapi bisa jadi produk lama, tetapi hasil dari inovasi yang baru.

Sedangkan dalam bahasa Indonesia, penelitian berasal dari kata dasar "teliti". Artinya kegiatan yang dilakukan secara penuh ketelitian. Kegiatan yang teliti, berarti kegiatan yang dilakukan dengan langkah-langkah, prosedur dan sistematika yang benar. Teliti juga berarti bahwa kegiatan dilaksanakn dengan penuh kesungguhan.

Para ahli sendiri memiliki pendapat yang berbeda-beda tentang penelitian. Kerlinger (1986) mengatakan bahwa penelitian adalah investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis dari suatu proposisi hipotesis mengenai hubungan tertentu antar fenomena.

Sedangkan Indriantoro (1999) mengatakan bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa fakta-fakta atau fenomena alam. Perhatian atau pengamatan awal terhadap fakta atau fenomena merupakan awal dari kegiatan penelitian yang menimbulkan suatu pertanyaan atau masalah.

Secara umum, penelitian bertujuan untuk hal-hal sebagai berikut :
  • Pengembangan ilmu pengetahuan.
  • Verifikasi suatu fenomena dengan suatu teori yang telah ada. 
  • Melakukan pengujian terhadap suatu fenomena untuk menemukan suatu teori yang baru.
  • Diterapkan untuk memecahkan suatu masalah yang ada.
  • Menangkap adanya opportunity atau peluang. 
Selanjutnya bahan lengkap bisa di download disini.

Wednesday 5 October 2016

[Kuliah Kapita Selekta 1.4] Perlunya Studi Kepustakaan dalam Penulisan Ilmiah

Materi Kapita Selekta - Penulisan Karya Ilmiah.

Dalam setiap penulisan karya ilmiah, pasti selalu ada bagian yang disebut dengan Studi Pustaka. Apa itu studi pustaka?
Nazir (1998) dalam bukunya Metode Penelitian mengatakan bahwa studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. Sementara itu Wibirama (2011), mengatakan bahwa studi pustaka, atau juga disebut literature review, merupakan bagian dari sebuah karya tulis ilmiah yang memuat pembahasan-pembahasan penelitian terdahulu dan referensi ilmiah yang terkait dengan penelitian yang dijelaskan oleh penulis dalam karya tulis tersebut.

Jadi pada intinya, studi pustaka menyangkut upaya peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan masalah yang akan ditelitinya, baik terkait teori-teori yang berhubungan maupun penelitian-penelitian sejenis yang sudah pernah ada sebelumnya. Informasi itu dapat diperoleh dari pustaka, baik yang tercetak maupun elektronik. Pustaka tercetak seperti misalnya buku-buku, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sebagainya. Sedangkan yang bersifat elektronik dapat berupa kaset, video, audio, maupun refensi-referensi dari internet.

Ciri Utama Studi Kepustakaan

Data pustaka memiliki ciri utama sebagai data yang bersifat siap pakai. Dalam hal ini peneliti berhadapan langsung dengan data baik teks maupun angka yang sudah ada dan tidak harus menemukan langsung data dari lapangan. Inilah kemudian yang menyebabkan data pustaka seringkali disebut sebagai sumber sekunder yang bukan data orisinil dari tangan pertama di lapangan.

Ciri yang lain adalah bahwa kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Tidak dibatasi waktu, contohnya bahwa kita dapat mempelajari data sepuluh atau duapuluh tahun yang lalu cukup dengan studi pustaka. Atau tidak dibatasi ruang, misalnya, jika kita ingin belajar tentang Papua, kita tidak harus datang ke papua. Cukup dengan mempelajari literatur tentang Papua yang dapat diperoleh dari berbagai sumber. Itulah makanya dikatakan bahwa data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.

Tinjauan Pustaka Versus Daftar Pustaka

Tinjauan pustaka yang baik, harus memiliki rujukan/acuan di dalamnya. Rujukan merupakan pengakuan bahwa teori yang ditulisnya memiliki sumber dari pustaka lain yang pernah ada sebelumnya. Perhatikan contoh di bawah ini.

"Mengacu pada pendapat Bower (1995), Sistem Informasi adalah suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan hasil yang menguntungkan."

Pada contoh tersebut, terdapat satu rujukan dalam teori yang digunakan yaitu Bower (1995). Rujukan tersebut  berarti bahwa teori sistem informasi yang disampaikan penulis, merujuk pada bukunya Bower yang diterbitkan pada tahun 1995. Selanjutnya untuk setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar pustaka, begitu juga sebaliknya setiap pustaka yang muncul dalam daftar pustaka harus pernah dirujuk dalam tubuh tulisan. Jadi dengan demikian Daftar pustaka berisi informasi tentang sumber pustaka yang telah dirujuk dalam tubuh tulisan.

Menulis Rujukan Pustaka dengan Format Harvard

Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat di belakang tahun publikasi (baik penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tulisan). Nama jurnal, majalah atau alamat Internet ditulis menggunakan huruf italic.

Contoh Penulisan Rujukan dengan format Harvard
(Sumber : PKM Dikti, 2011)

"Smith (1983) menemukan bahwa tumbuhan pengikat N dapat diinfeksi oleh beberapa spesies Rhizobium yang berbeda”.
"Integrasi vertikal sistem rantai pasokan dapat menghemat total biaya distribusi antara 15% sampai 25 % (Smith 1949, Bond et al. 1955, Jones dan Green 1963)."
"Walaupun keberadaan Rhizobium normalnya mampu meningkatkan pertumbuhan kacang-kacangan (Buller 1994a), namun telah didapat pula hasil yang berbeda bahkan berlawanan (Buller 1994b, Washington 1999)."

Contoh Penulisan Daftar Pustaka :

Buller H, Hoggart K. (1994a). New drugs for acute respiratory distress syndrome. New England Journal Med 337(6): 435-439.
Buller H, Hoggart K. (1994b). The social integration of British home owners into French rural communities. Journal Rural Studies 10(2):197–210.
Jones,  Green. (1963). Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Pr.
Smith. (1983). Mood and Modality. Cambridge: Cambridge Univ Pr.
Washington, Mery. (1999). Planning aspects of second homes. Second Homes: Curse or Blessing? Oxford: Pergamon Pr. Hlm 210–237.

Menulis Rujukan Pustaka Format Vancouver

Sistem Vancouver menggunakan cara penomoran (pemberikan angka) yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka (sitasi). Dalam daftar pustaka, pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah tulisan, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukannya dibandingkan dengan cara pengurutan secara alfabetis menggunakan nama penulis seperti dalam sistem Harvard.

Contoh Rujukan dengan Format Vancouver

"Uraian tentang dampak dari meluasnya flu burung telah disampaikan oleh penulis dalam publikasi yang lain [1]. Beberapa penulis lain juga telah membahas secara luas terkait dengan masalah sosial yang berkaitan dengan fenomena tersebut, terutama Lane [2,3] dan Lewis [4].”
“Hasil penelitian dari beberapa sumber menunjukkan bahwa penggunaan obat flu konvensional dalam kasus flu burung dapat berakibat fatal [1,4,5] bahkan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kematian mendadak [3].”

Contoh Daftar Pustaka dengan format Vancouver :

[1]  Prabowo GJ, Priyanto E. New drugs for acute respiratory. Ind Journal Med. 2005;337:435-9.
[2]  Lane, Grinspoon. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Pr; 1993.
[3]  Lane, Grinspoon. Behavioural Neurology and Neuropsychology. New Journal, ed ke-2. New York: McGraw-Hill; 1997.
[4] Lewis, Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontics. Jurnal Endod 1994; 20: 355-6.

Materi lengkap bisa diunduh disini.


REFERENSI :

Dikti, (2011), Panduan Program Kreativitas Mahasiswa, Dirjen Dikti, Jakarta
Nasir, Moh. (1998), Metode Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta
Thiem, April (2010), Studi Kepustakaan, [Online]  diakses dari https://april04thiem.wordpress.com
Wibirama, Sunu (2011), Bagaimana Membuat Studi Pustaka yang baik, [Online] diakses dari http://wibirama.staff.ugm.ac.id/

[Kuliah Kapita Selekta 1.3] Finishing Pengumpulan Proposal Karya Ilmiah (PKM)


Tibalah saatnya finalisasi tugas pembuatan proposal karya ilmiah untuk diikutsertakan dalam Program Kreativitas Mahasiswa. Selambat-lambatnya 11 Oktober 2016, setiap kelompok harus sudah mengumpulkan proposal lengkap PKM sebagai berikut.

1. Soft copy Proposal

File Soft copy proposal lengkap harap di email ke "teguhsalatiga@gmail.com" paling lambat Selasa, 11 Oktober 2016.

2. Hard copy (tercetak)

Untuk hard copy tidak perlu jilid dan dikumpulkan pada saat pertemuan di kelas. Sebagai catatan, hard copy harus memuat sebagai berikut :
  • Lembar pengesahan sudah di tandatangani Ketua Peneliti 
  • Daftar Riwayat Hidup sudah ditandatangani semua anggota.
  • Surat Pernyataan Ketua Peneliti, di tandatangani oleh Ketua.
3. Power Point (minimal 6 halaman)

Buatlah power point yang akan digunakan untuk presentasi di kelas.
Sebelumnya harap di email ke "teguhsalatiga@gmail.com" paling lambat satu hari sebelum pertemuan di kelas.

Bagaimana sebuah proposal PKM dikatakan lengkap ?

Berikut adalah bagian lengkap dari sebuah proposal PKM.

- HALAMAN SAMPUL
- LEMBAR PENGESAHAN
- DAFTAR ISI
- RINGKASAN
- BAB 1. PENDAHULUAN
   a. Latar Belakang
   b. Tujuan
   c. Luaran dan Manfaat
- BAB 2.
  •    TINJAUAN PUSTAKA (khusus PKM-P, PKM-T dan PKM-KC),
  •    GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA, (khusus PKM-K),
  •    GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN (khusus untuk PKM-M)
- BAB 3. METODE PELAKSANAAN
- BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
- DAFTAR PUSTAKA (khusus untuk PKM-P, PKM-T dan PKM-KC)
- LAMPIRAN :
  • Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, dan Dosen Pembimbing yang ditandatangani
  • Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 
  • Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas 
  • Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti 
Download :
Daftar Riwayat Hidup Dosen Pembimbing

Selamat mengerjakan

Saturday 1 October 2016

Google Scholar : Tempat Narsisnya para Penulis dan Peneliti

Salah satu kebanggaan menjadi penulis dan juga peneliti adalah jika karya yang dipublikasinya itu banyak dibaca, atau bahkan dijadikan "acuan" oleh orang lain. Lalu bagaimana kita bisa tahu bahwa banyak pengguna yang menggunakan karya kita sebagai acuan? Ada banyak tools yang mampu melakukan pengukuran tersebut. Diantaranya adalah citation service dari Thomson Scientific,  dan  citation indexes yang dikembangkan scopus. Tetapi layanan Thomson dan Scopus ini merupakan layanan komersial. Sehingga membuat Google mengembangkan versi gratis-nya yang dikenal dengan nama Google Scholar.

Google Scholar (atau dalam bahasa Indonesia : Google Cendekia) merupakan layanan yang memungkinkan pengguna melakukan pencarian artikel ilmiah dalam berbagai format publikasi. Diluncurkan pada tahun 2004, indeks Google Scholar mencakup publikasi ilmiah dari berbagai sumber. Google Scholar ini menyediakan cara mudah untuk mencari literatur akademis secara luas. Dengan Google Scholar ini kita akan dapat menemukan artikel dari berbagai bidang ilmu dan referensi, termasuk jurnal ilmiah, makalah peer-reviewed, thesis, buku, abstrak, dan artikel lainnya, baik dari penerbit akademis, komunitas profesional, universitas, dan lainnya.

Tempat "Narsis" Para Penulis dan Peneliti 

Google Scholar memiliki fasilitas untuk membuat profil seorang penulis/peneliti. Disini para peneliti bisa "narsis" dengan memasang identitas pribadi (termasuk profile picture). lengkap dengan daftar karya ilmiah yang telah di publish-nya. Peneliti juga dapat menjadikan profil tersebut bersifat publik sehingga dapat muncul di hasil pencarian Google saat orang menelusuri namanya.

My GSC Profile
Yang menarik, Google Scholar juga memberikan hasil perhitungan Citation Indices yang meliputi perhitungan jumlah sitasi, h-index dan juga i10 index dari sitasi pada karya pemiliknya. Dengan demikian Google Scholar memberikan cara yang mudah bagi peneliti atau penulis untuk melacak kutipan atas artikel yang mereka buat. Peneliti dapat memeriksa siapa yang mengutip publikasinya, membuat grafik kutipan dari waktu ke waktu, serta menghitung metrik kutipan.  Meski sedikit berbeda dengan Thomson dan Scopus yang membuat laporan Citation Indexes berdasarkan data dari database yang mereka bangun sendiri, Google Scholar melakukan pengumpulan data dengan memanfaatkan artikel-artikel yang tersedia bebas di Internet, baik yang disimpan dalam website pribadi, website institusi, portal jurnal online, artikel buku, proceeding dan lain sebagainya.

Selanjutnya apa itu h-index? Wikipedia mencatat bahwa h-index adalah “an index that attempts to measure both the productivity and impact of the published work of a scientist or scholar”. Jadi h-index ini dapat digunakan untuk mengukur produktifitas dan impact dari sebuah publikasi ilmiah. Seorang ilmuwan yang memiliki indeks h berarti telah menerbitkan h makalah yang masing masing telah dikutip oleh publikasi lain setidaknya h kali. Jadi, indeks-h mencerminkan jumlah publikasi dan jumlah kutipan per publikasi. Indeks ini dirancang untuk memperbaiki indeks sebelumnya seperti jumlah total kutipan atau publikasi. Sebagai contoh jika pada google scholar saya di atas memiliki h-index sebesar 9, itu berarti bahwa ada 9 makalah saya yang masing masing telah dikutip oleh publikasi lain setidaknya sebanyak 9 kali.

Sedangkan  i10-index dapat dijelaskan sebagai berikut : “The i10-index indicates the number of academic publications an author has written that have at least ten citations from others”.  Jadi jika sitasi di Google Scholar saya nilai i10-index-nya adalah 8, maka itu berarti bahwa terdapat 8 artikel yang dikutip oleh minimalnya 10 artikel lain.

Tentang Sitasi dan Kutip Mengutip

Citation dalam bahasa Indonesia : sitasi atau sitiran. Kamus besar bahasa indonesia mengatakan bahwa sitasi atau sitiran adalah menyebut atau menulis kembali kata-kata yang telah disebut oleh orang lain.  Sitasi juga digunakan dalam karya-karya ilmiah untuk memberikan  pengakuan tentang adanya pengaruh dari karya-karya yang telah ditulis sebelumnya. Sedangkan Citation index adalah indeks dari sitasi-sitasi antara berbagai artikel ilmiah yang kini telah berkembang sebagai studi tentang evaluasi hasil penelitian, dan bahkan menjadi dasar dari perhitungan Impact Factor sebuah jurnal.

Artikel Terkait :

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India